Thursday, September 22, 2011

Jalan hidup (3)

Tembok vs jembatan

Di dalam perjalanan hidup, pasti selalu ada orang yang melempar kerikil. Sakit tentu saja. tetapi sebagai seorang arsitek kehidupan, kita bisa memilih memakai kerikil-kerikil tersebut untuk membangun tembok atau membangun jembatan.

Membangun tembok berarti kita memilih untuk tidak berhubungan dengan orang tersebut, menghindarinya, menyimpan luka di hati, atau bahkan membencinya.

Memilih menjadikan kerikil-kerikil tersebut sebagai jembatan, berarti tetap berusaha menjalin silaturahmi, memaafkan, bahkan menjadikan kerikil tersebut sebagai batu loncatan untuk menjadi lebih baik.

Pilihan ada di tangan kita.....

Bangunlah jembatan dan jangan membangun tembok karena kita tidak pernah tahu bahwa orang yang hari ini menjadi musuh kita, suatu saat bisa menjadi sahabat terbaik kita.

No comments:

Post a Comment