Rasanya semua orang orang pasti pernah ngerasain yang satu ini: SAKIT HATI. Sakit hati berjuta rasanya...ya kesel, sedih, sebel, marah, bikin bete, dendam, wuih...pokoke ngebayangin yang buruk2 deh.
Namun sebenarnya apa yang harus kita lakukan saat SAKIT HATI melanda?
Ada 1 artikel singkat yang menurut aku bagus buat jadi permenungan. Udah agak lama juga sih bacanya, tapi mengena banget. Kalau tidak salah judulnya "Menyebarkan rasa sakit".
Di artikel itu dibahas tentang apa yang dilakukan orang saat dirinya merasa disakiti?
Ada 3 sikap yang bisa dilakukan:
1. Depresi dan stress. Intinya: mengarahkan kesakitan pada dirinya sendiri.
2. Berusaha membalas. Ibarat cermin yang memantulkan. Bahkan jika bisa, membalas yang lebih lagi.
3. Mengampuni. Artinya: menyerahkan kesakitan kepada Tuhan.
Marah boleh tapi jangan membiarkan marah itu menjadi dosa, apalagi disebarkan ke orang lain. Respon paling tepat saat merasa sakit adalah mencari obat, maka temuilah 'Dokter' segala dokter. Bersujud memohon ampun dariNya dan biarkan pengampunan yang kita terima itu mengalir juga kepada orang lain.
Jadi ketika SAKIT HATI melanda, what we do?
maaf yaaa sekian lama baru kali ini sempet mampir secara memang internet di rumah lagi batuk seratus hari jadi ga bisa online :(
ReplyDeletekalo lagi sait hati aku biasanya:
1 diem dulu, lama sampe 2 - 3 hari
2 dalam proses diem itu aku berusaha ngademin ati dengan mengenang hal2 baik yang pernah terjadi dengan orang yang menyakiti hatiku
3 ngadu sama Tuhan, memaafkan diri sendiri, melapangkan hati, mengendurkan muka dan tersenyum di depan cermin baru kemudian tersenyum padanya :)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHai mas Muhammad Azamsyah. Thanks ya udah berkunjung. Untung batuk 100 harinya udah sembuh nih. hehe...
ReplyDeleteThanks juga buat sharing mengatasi sakit hatinya ya bundanya mas Muhammad Azamsyah. Keep smiling!
Setuju, tidak ada gunanya memperturutkan amarah :)
ReplyDeleteselamat malam :)
Thanks udah berkunjung ya mbak 'Senja'. hehe... Puisi2 nya mbak keren deh.
ReplyDelete